Sabtu, 25 Oktober 2014

Realitas dan Universalitas



Apakah realitas?Apakah Universalitas? Dan apakah kaitan diantara keduanya?


Dalam dunia sehari-hari kita biasa mengetahui kalau realitas adalah kenyataan. Bagi kebanyakan orang realitas hanyalah kenyataan yang hanya bisa dilihat oleh panca indera manusia. Apakah benar begitu adanya? Bukankah manusia juga memiliki keterbatasan dalam penginderaan masing-masing? indera manusia tak dapat 100 persen dapat berjalan dengan baik, indera manusia memiliki tingkat ketajaman yang berbeda-beda satu sama lain, bahkan ada yang tidak berfungsi, jadi apakah kita tidak ragu, manakah kenyataan yang benar adanya?Apakah kenyataan yang benar adalah kenyataan dapat saya rasakan?atau orang lain rasakan melalui indera mereka? Menurut saya, realitas adalah segala sesuatu yang ada di dunia eksternal, dan sebagian kecil dapat di jangkau dengan panca indera, dan sebagian besar tak dapat dapat dijangkau dengan panca indera . Realitas terbagi 2, yaitu yang terukur dan terbatas, dan realitas yang tak terukur atau tak terbatas. Tolak ukur dan batasnya adalah kemampuan manusia untuk mengetahui realitas yang tak terbatas tersebut. Realitas yang tertangkap panca indera, misalnya meja,kursi,dll. Sedangkan yang tak tertangkap panca indera yaitu seperti Tuhan, setan, iblis,dll. Realitas bukanlah konsep, melainkan kenyataan yang ada di dunia eksternal kita.. Bagaimana keterkaitan antara realitas dan universalitas? Universalitas adalah keterkaitan antara realitas yang satu dengan yang lain sehingga timbullah suatu penamaan yang menjadikan realitas-realitas tertentu menjadi 1 kategori yang sama, baik dalam aspek spesies, genus, atau dimensi bentuk dan atribut lainnya. Misalkan kucing, kucing bukan hanya 1, melainkan dari banyaknya binatang dikumpulkan dan dikategorikan menjadi suatu konsep yang dinamai “kucing” karena memiliki persamaan-persamaan. Akan tetapi permasalahannya apakah universalitas itu benar-benar ada dialam, ataukah hanya penamaan yang dilakukan oleh manusia. Menurut pendapat saya universalitas memang sudah ada di alam, tapi hanya di namakan oleh manusia untuk pengkategorisasian. Itulah keterkaitan antara realitas dengan universalitas. Meskipun realitas menunjukkan tak ada yang persis sama, masing-masing memiliki keunikan sendiri-sendiri, tapi di reduksi menjadi kategori-kategori, karena di tinjau dari banyaknya persamaan-persamaan yang dimiliki oleh sekelompok tertentu dalam realitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar