Apakah realitas?Apakah
Universalitas? Dan apakah kaitan diantara keduanya?
Dalam dunia
sehari-hari kita biasa mengetahui kalau realitas adalah kenyataan. Bagi
kebanyakan orang realitas hanyalah kenyataan yang hanya bisa dilihat oleh panca
indera manusia. Apakah benar begitu adanya? Bukankah manusia juga memiliki
keterbatasan dalam penginderaan masing-masing? indera manusia tak dapat 100 persen
dapat berjalan dengan baik, indera manusia memiliki tingkat ketajaman yang
berbeda-beda satu sama lain, bahkan ada yang tidak berfungsi, jadi apakah kita
tidak ragu, manakah kenyataan yang benar adanya?Apakah kenyataan yang benar
adalah kenyataan dapat saya rasakan?atau orang lain rasakan melalui indera
mereka? Menurut saya, realitas adalah segala sesuatu yang ada di dunia
eksternal, dan sebagian kecil dapat di jangkau dengan panca indera, dan
sebagian besar tak dapat dapat dijangkau dengan panca indera . Realitas terbagi
2, yaitu yang terukur dan terbatas, dan realitas yang tak terukur atau tak
terbatas. Tolak ukur dan batasnya adalah kemampuan manusia untuk mengetahui
realitas yang tak terbatas tersebut. Realitas yang tertangkap panca indera,
misalnya meja,kursi,dll. Sedangkan yang tak tertangkap panca indera yaitu
seperti Tuhan, setan, iblis,dll. Realitas bukanlah konsep, melainkan kenyataan
yang ada di dunia eksternal kita.. Bagaimana keterkaitan antara realitas dan
universalitas? Universalitas adalah keterkaitan antara realitas yang satu dengan
yang lain sehingga timbullah suatu penamaan yang menjadikan realitas-realitas
tertentu menjadi 1 kategori yang sama, baik dalam aspek spesies, genus, atau
dimensi bentuk dan atribut lainnya. Misalkan kucing, kucing bukan hanya 1,
melainkan dari banyaknya binatang dikumpulkan dan dikategorikan menjadi suatu
konsep yang dinamai “kucing” karena memiliki persamaan-persamaan. Akan tetapi
permasalahannya apakah universalitas itu benar-benar ada dialam, ataukah hanya
penamaan yang dilakukan oleh manusia. Menurut pendapat saya universalitas
memang sudah ada di alam, tapi hanya di namakan oleh manusia untuk
pengkategorisasian. Itulah keterkaitan antara realitas dengan universalitas.
Meskipun realitas menunjukkan tak ada yang persis sama, masing-masing memiliki
keunikan sendiri-sendiri, tapi di reduksi menjadi kategori-kategori, karena di
tinjau dari banyaknya persamaan-persamaan yang dimiliki oleh sekelompok
tertentu dalam realitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar